KELOMPOK TANI “BARANGAN
JAYA”
DESA KALIAU’ KECAMATAN SAJINGAN BESAR
KABUPATEN SAMBAS
Alamat : Dusun Tapang RT/RW
006/004, Desa Kaliau’, Kecamatan Sajingan Besar, Sambas
Telp. 0812-5347-7546 /
0857-5346-3168
Nomor : 01 / KT-BJ / V / 2015 Kepada :
Lamp : 1 ( satu ) berkas Yth.
Kepala Dinas Peternakan
Perihal : Permohonan Bantuan Modal Kabupaten Sambas
Usaha Di-
SAMBAS
Dengan hormat,
Perkenalkan kami kelompok tani
“BARANGAN JAYA” di Desa Kaliau’, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas
mengusulkan bantuan modal usaha kepada Dinas Peternakan Kabupaten Sambas guna
mengembangkan ekonomi anggota serta pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Adapun bantuan yang kami usulkan
sebagaimana terlampir dalam lampiran.
Demikian atas segala perhatian
dan direalisasikannya permohonan ini, kami haturkan terima kasih.
Sajingan
Besar, 2015
Mengetahui,
Kepala Desa Kaliau’
……………………………….
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwasanya kami telah menyelesaikan proposal
permohonan bantuan modal usaha budidaya peternakan itik petelur Kelompok Tani
Barangan Jaya Desa Kaliau’ Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas.
Proposal ini dibuat untuk
mendukung kebijakan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam mengembangkan
sektor peternakan di wilayah Provinsi Kalimantan Barat, dan dalam rangka
memenuhi pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat.
Semoga apa yang direncanakan akan
mendapat dukungan dari semua pihak. Demikian proposal ini dibuat, atas
perhatian dan pertimbangannya kami ucapkan terima kasih.
Sajingan Besar, Maret 2013
Kelompok Tani “Barangan
Jaya”
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan
peternakan diarahkan untuk mewujudkan kondisi peternakan yang maju, efisien dan
tangguh yang dicirikan oleh kemampuannya menyesuaikan pola dan struktur
produksi dengan permintaan pasar serta kemampuannya terhadap pembangunan
wilayah, kesempatan kerja, pendapatan, perbaikan taraf hidup, perbaikan lingkunagan
hidup serta berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
Perkembangan
usaha perternakan unggas di Indonesia relative lebih maju dibandingkan usaha
ternak yang lain. Hal ini tercermin dari kontribusinya yang cukup luas dalam
memperluas lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan terutama
sekali dalam pemenuhan kebutuhan makanan bernilai gizi tinggi. Salah satu usaha
perunggasan yang cukup berkembang di Indonesia adalah usaha ternak itik.
Meskipun tidak sepopuler ternak ayam, itik mempunyai potensi yang cukup besar
sebagai penghasil telur dan daging. Jika dibandingkan dengan ternak unggas yang
lain, ternak itik mempunyai kelebihan diantaranya adalah memiliki daya tahan
terhadap penyakit. Oleh karena itu usaha ternak itik memiliki resiko yang
relative lebih kecil, sehingga sangat potensial untuk dikembangkan.
Itik
merupakan salah satu aset nasional dan sekaligus komoditas yang bisa diandalkan
sebagai sumber gizi dan sumber pendapatan masyarakat. Beberapa daerah di
Kalimantan Barat, yaitu di Kabupaten Sambas Kecamatan Sajingan Besar memiliki
potensi peternakan itik. Dengan potensi ini diharapkan usaha ternak itik tidak
hanya mampu menjadi usaha sampingan, namun juga sebagai penghasil pendapatan
tambahan bagi keluarga.
Atas
dasar pemikiran tersebut, maka dibentuklah Kelompok Tani Peternak Itik
“BARANGAN JAYA”.
BAB II
LATAR BELAKANG
Itik adalah hewan unggas
yang senang hidup di air dan banyak dijumpai di rawa-rawa, persawahan, dan di
muara sungai. Daerah-daerah tersebut dimanfaatkan oleh itik untuk tempat bermain
dan mencari makan.
Itik
umumnya mencari makan di permukaan sawah dan sekitar batang/rumpun pada batang
padi. Namun sejak penggunaan obat-obatan pembasmi hama pertanian makin intensif
dan adakalanya dosisnya berlebihan, kasus keracunan itik sering menimbulkan
konflik social. Pemeliharaan itik secara tradisional makin mengandung resiko
besar.
Melihat
gambaran ini, mengubah kebiasaan cara pemeliharaan dari cara tradisional ke
cara pemeliharaan intensif memang perlu. Namun, karena keterbatasan sumberdaya
manusia yang ada terutama dalam hal penyediaan bibit-bibit berkualitas membuat
usaha budidaya peternakan itik petelur menjadi tersendat-sendat.
Oleh
karenanya dalam usaha budidaya peternakan itik petelur diperlukan strategi
usaha yang bersemangat serta berjiwa wira usaha yang berorientasi pada
tekhnologi tepat guna dalam rangka modernisasi usaha budidaya peternakan itik
petelur.
BAB III
MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuannya adalah sebagai berikut
:
1. Untuk usaha ekonomi
kerakyatan mandiri,
2. Untuk mendapatkan telur
itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik,
3. Untuk meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraan kelompok,
4. Mengimbangi permintaan
akan kebutuhan telur itik,
5. Untuk mencerdaskan bangsa
melalui penyediaan gizi masyarakat.
6. Meningkatkan pendapatan
dan perolehan nilai tambah antar anggota,
7. Meningkatkan produktivitas
peternak itik petelur,
8. Mengimbangi permintaan
akan telur itik.
BAB IV
PROSPEK USAHA
Jumlah
penduduk yang meningkat merupakan salah
satu yang membuat usaha budidaya peternakan itik petelur semakin berkembang.
Dengan
bertambahnya jumlah penduduk, maka bertambah pula permintaan akan kebutuhan
protein hewani terutama telur itik.
Dengan
menelaah kondisi yang berkembang saat ini, dan memprediksi keadaan yang akan
datang di bidang peternakan khususnya usaha budidaya peternakan itik petelur,
maka peluang tersebut cukup menantang, sehingga peningkatan agribisnis yang
saling terkait dan berkesinambungan serta saling mempengaruhi dalam hal
pemasaran produksi perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak terutama dalam
mendatangkan bibit-bibit unggul agar hasil produksi dapat diterima di pasar,
dan usaha ternak lebih berkembang.
BAB V
LOKASI BUDIDAYA PETERNAKAN
Lokasi
budidaya peternakan dilakukan di Dusun Tapang RT/RW 006/004 Desa Kaliau’
Kecamatan Sajingan Besar Kabupaten Sambas yang terdiri dari 8 anggota yang
tergabung dalam kelompok tani “BARANGAN JAYA”, memiliki lahan sendiri seluas
±300 m²dengan karakteristik sebagai berikut :
1. Topografi : merupakan daerah
dataran rendah sampai berbukit,
2. Iklim : berdasarkan iklim
dan curah hujan termasuk daerah tropis dan berada dalam pengaruh angin musim,
dimana hujan biasa pada bulan Oktober sampai April dan kemarau biasa pada bulan
Mei sampai September, dan temperatu rata-rata 18-24˚C.
BAB VI
RENCANA KEBUTUHAN BIBIT
PAKAN DAN OBAT
Rencana
kebutuhan bibit, pakan dan obat-obatan yang dibutuhkan rinciannya adalah
sebagai berikut :
1. Kebutuhan bibit itik
petelur adalah sebanyak 100 ekor,
2. Kebutuhan pakan adalah
±2,000 Kg,
3. Kebutuhan obat-obatan
adalah sebanyak 1 paket.
BAB VII
PENUTUP
Demikian
proposal ini kami sampaikaan, besar harapan kami apabila Bapak/Ibu dapat
merealisasikan permohonan ini.
Komentar
Posting Komentar